Buku Asyik : Asal-usul nama Yogyakarta dan Malioboro
Malang, 19/12/2024
Nawak Dispussipda, legenda, asal-usul nama dan sejenisnya, merupakan hal yang sangat membudaya di tanah air tercinta ini. Sangat lekat dengan adat istiadat dan budaya setempat. Termasuk dengan nama Yogyakarta. Tentu tidak asing kan dengan yang ini?
Yogyakarta, atau yang akrab disapa Jogja, adalah salah satu destinasi wisata paling memikat di Indonesia. Kota ini bukan hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga sarat dengan nilai sejarah, kebudayaan, dan tradisi yang masih kental hingga saat ini. Jalan-jalan legendaris seperti Malioboro, dengan segala hiruk-pikuk aktivitasnya, menjadi simbol pariwisata yang menarik wisatawan dari berbagai penjuru dunia.
Namun, tahukah #nawakdispussipda, bahwa di balik nama Yogyakarta dan Malioboro terdapat sejarah panjang dan menarik mengenai asal-usulnya? Sebelum memulai petualangan seru di Jogja, memahami sejarah dan makna di balik nama-nama tempat di kota ini akan memberikan pengalaman yang lebih mendalam. Liburan bukan hanya tentang bersenang-senang, tetapi juga tentang menghargai tempat yang kita kunjungi dengan lebih bijak. Oleh karena itu, buku Asal Usul Nama Yogyakarta & Malioboro karya Peter Carey adalah pilihan yang tepat untuk membuka wawasan sebelum #nawakdispussipda mengeksplorasi kota ini di liburan akhir tahun nanti.
Nawak Dispussipda, sedikit sekali kota di Indonesia yang nama jalannya menduduki posisi sangat kuat dalam hierarki pembawa symbol dan identitas. Pun yang menganggap nama jalan sebagai symbol dan identitas kota. Malioboro adalah salah satunya. Jalan ini lebih sering mengacu kepada symbol dan identitas kontemporernya sebagai area belanja.
Apakah nama Malioboro berasal dari nama Duke of Marlborough pertama? Ataukah dari kata “mâlyabharin” dari bahasa Sanskerta yang berarti “berhiaskan untaian bunga”? Bagaimana dengan nama Yogyakarta sendiri? Apakah berasal dari kata “Ngayogyakarta” dari bahasa Sanskerta? Ataukah dari sebuah dusun bernama Yogya atau Ayogya yang ada pada masa pemerintahan Sultan Mangkubumi?
Buku ini dibuka dengan artikel yang ditulis oleh Peter Carey yang menjelaskan asumsinya mengenai asal usul nama Yogyakarta dan Malioboro. Kemudian, dilanjutkan dengan artikel tanggapan dari Jacobus (Koos) Noorduyn, dan ditutup oleh Merle Calvin Ricklefs. Akan ditemukan tiga paparan menarik mengenai spekulasi asal usul nama Yogyakarta dan Malioboro. Jalan Malioboro (‘Jalan Berhiaskan Untaian Bunga’) oleh Peter Carey, Etimologi Nama Yogyakarta oleh Jacobus (Koos) Noorduyn, dan Komentar Mengenai Nama Yogyakarta dipaparkan oleh M.C. Ricklefs.
Menghabiskan liburan akhir tahun di Yogyakarta adalah pilihan yang sempurna untuk melepas penat dan menciptakan kenangan berharga bersama keluarga atau sahabat. Namun, untuk menjadikan perjalanan lebih bermakna, sangat penting untuk memahami sejarah dan cerita di balik nama-nama ikonik seperti Yogyakarta dan Malioboro. Buku ini memberikan gambaran mendalam tentang warisan budaya kota ini. Dengan membaca buku ini, #nawakdispussipda tidak hanya akan semakin mencintai Jogja, tetapi juga memiliki apresiasi yang lebih dalam terhadap kekayaan sejarahnya. Jadi, tunggu apa lagi? Segera pinjam buku ini dan jadikan liburan akhir tahun di Yogyakarta lebih berkesan dan penuh makna!
Semoga bermanfaat